Pembunuh Nabi Palsu, Wafat Jenazah Harum

Pembunuh Nabi Palsu, Wafat Jenazah Harum - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang Berita Pagi Satu ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Pembunuh Nabi Palsu, Wafat Jenazah Harum, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kecantikan, Artikel Kesehatan, Artikel Makanan, Artikel Mitos, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pembunuh Nabi Palsu, Wafat Jenazah Harum
link : Pembunuh Nabi Palsu, Wafat Jenazah Harum

Baca juga


Pembunuh Nabi Palsu, Wafat Jenazah Harum

Pembunuh Nabi Palsu, Wafat Jenazah Harum
AkuIslam.Id - Zaid bin Khattab merupakan saudara Umar bin Khattab. Ia lebih dahulu masuk Islam dan akhirnya meninggal dunia dengan husnul khatimah. Sebelum meninggal, ia terlebih dahulu sukses membunuh Rajjal bin Anfawah, Nabi Palsu yang mengaku sebagai pengganti Rasul.

Ilustrasi Zaid bin Khattab ( Foto @U-Report )

Suatu hari Rasulullah Saw menyampaikan sebuah pernyataan. Rasul berkata, "Di antara kalian ada seorang laki - laki yang kecemasannya terhadap neraka lebih besar daripada Gunung Uhud".

Ucapan Rasul itu kemudian ditafsirkan tertuju pada sosok Zaid bin Khattab. Zaid bin Khattab dikenal akan keberaniannya dalam menegakkan agama Allah.

Pada peristiwa setelah wafatnya Rasul, timbul gerakan yang mengklaim bahwa Musailamah dan Rajjal bin Anfawah sebagai penerus Nabi. Bahkan Rajjal bin Anfawah telah mampu menipu banyak orang dengan mengatakan bahwa dirinya mendengar Muhammad berkata bahwa ia telah bersama - sama dengan Musailamah bin Hubaib dalam hal kenabian.

RELA MATI SYAHID

Tentu saja klaim itu ditolak oleh umat Islam. Salah satunya adalah Zaid bin Khattab yang paling cemas terhadap gerakan Musailamah dan Rajjal. Ia begitu berani mati syahid dengan berbagai cara untuk menentang keberadaan nabi palsu tersebut.

Zaid bin Khattab dikenal pemberani di kalangan prajurit Islam. Bahkan saat Perang Uhud, ia berani berperang tanpa mengenakan pakaian perang.

Ketika itu menjelang Perang Uhud, baju perangnya hilang, maka Umar bin Khattab menawari dia untuk mengenakan baju perangnya.

Zaid berkata, "Aku ingin mereguk manisnya mati syahid sebagaimana yang engkau inginkan. Maka aku pun perang tanpa pakaian perang."

Pada peristiwa Perang Yamamah, prajurit muslim memerangi tentara Musailamah. Zaid bin Khattab melihat prajurit muslim ketakutan karena banyaknya yang terbunuh sebagai syuhada, maka ia berpekik mengobarkan semangat prajurit Islam, "Wahai Saudara - saudara, kalian harus teguh, hajarlah musuhmu, majulah ke depan. Demi Allah aku tidak akan berbicara sampai Allah mengalahkan mereka atu sampai aku menjumpai Allah, lalu aku bicara kepada-Nya dengan argumen yang akan aku sampaikan."

Zaid bin Khattab lalu mencari Musailamah, tetapi pasukannya menyembunyikannya. Maka ia mencari Rajjal sampai ia menemukannya, lalu menebas kepalanya. Zaid bin Khattab sukses membunuh Rajjal, sehingga itu yang membuat rasa takut muncul pada diri Musailamah dan pasukan kafir.

JENAZAH BERBAU HARUM

Ketika tentara Islam mengetahui kematian Rajjal, maka mereka yang terluka bangkit dan berperang dengan gigih, sementara Zaid rindu akan surga. Maka ia menerbos pasukan sampai ia tewas dalam keadaan syahid.

Pulanglah prajurit Islam tanpa Zaid. Menangislah Umar bin Khattab seraya berkata, "Semoga ALlah menghujani rahmat kepada Zaid. Ia telah mendahului aku memeluk Islam dan telah mendahului aku menjadi syahid."

Umar selalu mengenangnya, ia berkata, "Tidaklah angin berhembus melainkan aku mencium bau harum Zaid".


from Aku Islam http://ift.tt/2pju2R4
Sumber KLIK Di Sini atau http://www.akuislam.id/


Demikianlah Artikel Pembunuh Nabi Palsu, Wafat Jenazah Harum

Sekianlah artikel Pembunuh Nabi Palsu, Wafat Jenazah Harum kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: