Ahli Ibadah Meninggal Saat Berpuasa

Ahli Ibadah Meninggal Saat Berpuasa - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang Berita Pagi Satu ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Ahli Ibadah Meninggal Saat Berpuasa, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kecantikan, Artikel Kesehatan, Artikel Makanan, Artikel Mitos, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ahli Ibadah Meninggal Saat Berpuasa
link : Ahli Ibadah Meninggal Saat Berpuasa

Baca juga


Ahli Ibadah Meninggal Saat Berpuasa

Ahli Ibadah Meninggal Saat Berpuasa
AkuIslam.Id - Kecintaan Kiai Mu'thi dalam beribadah membawa hikmah tersendiri bagi dirinya. Guru ngaji yang sangat senang melakukan shalat jamaah ini meninggal dengan tenang saat dirinya sedang berpuasa di bulan Ramadan, setelah berhari - hari menderita sakit. Berikut ini kisahnya...

Ilustrasi

Allah selalu membalas kebaikan seseorang dengan kemuliaan. Itulah yang seringkali terjadi pada diri seseorang dalam banyak tempat dan waktu. Begitu juga dengan kebaikan yang ada pada diri Kiai Mu'thi (80), asal Sumenep yang meninggal pada tahun 2012 yang lalu, tepatnya saat ia menjalankan puasa di bulan Ramadan.

Semua warga pun dibuatnya tertegun dan kaget saat mendengar kematiannya. Maklum, almarhum menjadi kebanggaan semua warga. Meski sudah senja, ia masih aktif mengajar santri. Di samping itu ia selalu istiqomah shalat fardhu berjamaah di masjid. Saking rajinnya melakukan aktifitasnya tersebut, ia tidak pernah menyerah dengan keadaan. Sekalipun dalam kondisi sakit dan berjalan dengan menggunakan tongkat, dirinya tetap saja mengajar dan hadir ke masjid untuk shalat berjamaah.

Fakta itulah yang selalu membuat semua warga menggeleng - gelengkan kepalanya kagum. Tidak heran kalau sepanjang hidupnya, Mu'thi selalu menjadi sosok yang sangat berwibawa di tengah - tengah masyarakat sehingga dirinya patut menjadi teladan. ia tak kenal lelah mengabdi kepada masyarakat dan juga dalam beribadah.

Sebagaimana yang diakui Rahman (26), salah seorang murid almarhum bahwa kehadiran Kiai Mu'thi di tengah - tengah masyarakat selalu membawa kesan yang sangat istimewa. Betapa tidak? Meski dirinya tak pernah mendapatkan bayaran dari mengajarnya itu, ia tetap tidak pernah absen mengajar kecuali dalam kondisi berhalangan.

"Biasanya ia mengajar dari selesai shalat Subuh hingga terik matahari memancar," jelas Rahman 

Menurutnya, aktifitas itu ia lakukan dengan penuh telaten karena dirinya selalu menginginkan semua murid yang dididiknya itu mengerti terhadap apa yang diajarkan dan bisa diamalkan dengan baik. Karena itu, dirinya selalu mengingatkan kepada semua muridnya agar ilmu yang didapatnya itu benar - benar dimanfaatkan, baik dalam beribadah maupun dalam berperilaku sehari - hari di tengah - tengah masyarakat.

AHLI SHALAT JAMAAH

Sebagai imam shalat di masjid, Mu'thi selalu datang ke rumah Allah itu dengan rajin dan tepat waktu. Bahkan saat dalam kondisi sibuk pun, dirinya rela meninggalkan kesibukannya itu hanya untuk melakukan shalat jamaah di masjid. Baginya, sahalat jamaah harus selalu diutamakan dari yang lain.

Saking rajinnya menjadi imam shalat, dirinya tidak pernah mewakilkan aktifitasnya itu kepada orang lain, walaupun dirinya dalam kondisi sakit. Ia tetap berangkat ke masjid sekalipun dengan tongkat. Bahkan sampai harus dituntun oleh muridnya karena tenaganya yang semakin lama semakin menurun.

Kondisinya yang terus menurun, membuat Mu'thi harus mendekam di kamar karena ia sudah tidak kuat lagi untuk berjalan. Walaupun demikian, dirinya tetap saja memaksa kepada semua anggota keluarganya agar tetap mengantarnya ke masjid untuk melakukan shalat jamaah. 

Hanya saja permintaan itu tidak dipenuhi karena kondisinya yang sudah tidak memungkinkan. terpaksa ia hanya bisa shalat sendirian di kamarnya dengan tidur karena tak kuasa lagi untuk duduk, apalagi berdiri.

dalam kondisi sakit seperti itu, dirinya tetap antusiasi beribadah kepada Allah dengan meminta diwudhukkan lalu shalat dengan posisi tidur. Baginya tidak ada alasan untuk absen shalat selama seseorang masih hidup. Bahkan dirinya selalu menanyakan waktu shalat sudah masuk atau tidak setiap ada orang yang menjenguk dirinya karena ia ingin segera melaksanakan shalat.

"Kadang pukul 19.00 dia sudah menanyakan waktu shalat Isyak sudah masuk atau belum," imbuh Rahman.

Di samping itu, ia juga tetap berpuasa sekalipun dalam keadaan lemah. Ia pun tidak pernah mengeluh, melainkan hanya dengan banyak berzikir. Sebab baginya tidak ada yang paling penting dari kehidupan manusia kecuali memperbanyak ibadah dan meninggal dalam keadaan baik.

Hal itu juga selalu ia ingatkan kepada para muridnya bahwa kematian yang paling diharapkan oleh setiap orang adalah mati dalam keadaan Islam serta khusnul khatimah. Karena itu ia tidak pernah berhenti menjalankan kewajiban beribadah dalam kondisi apapun, terutama shalat dan puasa hingga dirinya meninggal dalam keadaan berpuasa di bulan Ramadan dengan tenang.

"Innalillahi wainna ilaihi rajiun," serentak warga mengucapkan lafaz itu saat mendengar kematiannya.


from Aku Islam http://ift.tt/2oZ9MrF
Sumber KLIK Di Sini atau http://www.akuislam.id/


Demikianlah Artikel Ahli Ibadah Meninggal Saat Berpuasa

Sekianlah artikel Ahli Ibadah Meninggal Saat Berpuasa kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: