Terpesona Surat Al Fatihah

Terpesona Surat Al Fatihah - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang Berita Pagi Satu ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Terpesona Surat Al Fatihah, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kecantikan, Artikel Kesehatan, Artikel Makanan, Artikel Mitos, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Terpesona Surat Al Fatihah
link : Terpesona Surat Al Fatihah

Baca juga


Terpesona Surat Al Fatihah

Terpesona Surat Al Fatihah
AkuIslam.Id - Sebelum Masuk Islam Julius Permadi merupakan seorang Non-Muslim. Akan tetapi setelah mengenal Al-Qur'an, hatinya langsung terpesona sehingga ia langsung memutuskan meninggalkan Agamanya terdahulu dan menjadi seorang Muslim. Salah satu surat di Al-Qur'an yang menyentuh hatinya adalah Al-Fatihah

Ilustrasi

Alhamdulillah, mungkin ini hidayah dari Allah yang diberikan kepada saya. Sebelumnya, perkenalkan, saya Julius Permadi, anak pertama dari tiga bersaudara yang lahir 4 Juni 1985 di Kudus, Jawa Tengah. Saat ini saya bekerja di salah satu perusahaan Swasta di Semarang.

Sejak kecil, orang tua saya selalu mengajak anak-anaknya pergi ke tempat ibadah agama saya sebelum saya masuk Islam. Karena disanalah keluarga kami tercatat sebagai seorang yang cukup taat. Meskipun begitu, ayah bukanlah termasuk orang tua yang suka memaksakan agama bagi anak-anaknya. Menurut dirinya, yang paling penting adalah sudah mengajak anak-anaknya beribadah. Seandainya anak-anak memiliki pilihan lain, itu urusan mereka sendiri.

Sejak lahir, tentu saja ajaran agam sebelum saya memilih Islam kerap sekali masuk dalam otak saya karena setiap hari saya menerimanya. 

MENCARI KEYAKINAN

Hingga, ketika hendak masuk SMP, ayah tidak begitu risau ketika saya memilih untuk masuk SMP Islam. Saat duduk di SMP hati saya belum terbuka sama sekali terhadap Islam hanya sekedar untuk pengetahuan agama saja.

Ketika lulus SMP, saya masuk ke SMA Negeri 3 di Kudus, Sama seperti ketika di SMP, saya disini masih menganggap agama bukan sesuatu yang penting. Setiap kali mengisi data pribadi, termasuk memilih pelajaran agama, saya tidak mencantumkan agama saya atau Islam. Justru saya menulis Agama yang lainnya. Akhirnya agama itu lah yang saya pelajari semasa SMA.

Di sini pun saya belum tertarik pada ajaran Agama yang saya tuliskan pada form pendaftaran tersebut. PAdahal saya masih menekuni agama saya. Tiap minggu pun saya kerap melakukan ibadah bersama-sama dengan keluarga. Lulus SMA, saya melanjutkan studi di jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang. Saat menjadi mahasiswa itulah, pikiran saya mulai resah karena seringnya saya berinteraksi dengan mahasiswa beragama lain.

Keresahan yang saya alami justru berasal dari agama yang saya anut sejak kecil. Saya tidak bermaksud membuka rahasia atau menjelek-jelekan agama lain. Hanya saja, secara pribadi, saya menemukan kejanggalan pada agama saya kala itu. 

MEMILIH ISLAM

Dalam kebingungan seperti itulah, saya selalu mencari jawaban. Tapi, tak kunjung bertemu hingga saya merasa malas menjalankan ajaran Agama yang masih saya anut kala itu. Saya selalu memikrikan beberapa agama lain.

Kemudian saya berpikir mengenai Islam. Mula-mula saya pergi ke masjid sekedar bertemu dengan teman-teman. Dari situlah simpati saya pada Islam timbul kembali. Semakin hari, saya semakin tertarik. Bahkan, saya sering melakukan puasa ataupun shalat.

Meskipun begitu, hidayah Allah belum saya terima sepenuhnya sebab saya belum bersyahadat. Justru hidayah itu muncul setelah saya berkenalan dengan teman kos. Perkenalan itu mendorong hasrat saya untuk masuk Islam. Apalagi saat saya dikenalkan beberapa surat di Al-Qur'an, saya langsung terpesona, terenyuh, dan menangis, terlebih dengan kandungan surat Al-Fatihah.

Sekitar tahun 2006, saya mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat. Sejak itulah saya menjadi muslim sejati. Ayah tidak mempersoalkan keputusan saya menjadi muslim. Hanya saja, ibu yang masih keberatan dan meminta saya untuk kembali ke agama sebelumnya. Tetapi, dengan tegas saya menolak karena dalam Islam saya telah menemukan apa yang selama ini saya cari. 

Bukan sekedar percaya, tapi betul-betul saya yakini. Lambat laun, ibu saya pun memahami semua keputusan saya dan mulai menerima keyakinan saya. Kini, saya telah hidup tenang dengan agama yang sekarang saya anut (ISLAM). Meskipun keluarga saya memiliki agama yang berbeda-beda, Alhamdulillah kami selalu bisa hidup rukun dan saling toleransi beragama setiap ada kegiatan agama.


from Aku Islam http://ift.tt/2qNvijZ
Sumber KLIK Di Sini atau http://www.akuislam.id/


Demikianlah Artikel Terpesona Surat Al Fatihah

Sekianlah artikel Terpesona Surat Al Fatihah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: