Kabarin Ya Pengakuan Pria Tulungagung Bawa Uang Mainan 4,5 Miliar ke Bank

Kabarin Ya Pengakuan Pria Tulungagung Bawa Uang Mainan 4,5 Miliar ke Bank - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang Berita Pagi Satu ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Kabarin Ya Pengakuan Pria Tulungagung Bawa Uang Mainan 4,5 Miliar ke Bank, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kecantikan, Artikel Kesehatan, Artikel Makanan, Artikel Mitos, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kabarin Ya Pengakuan Pria Tulungagung Bawa Uang Mainan 4,5 Miliar ke Bank
link : Kabarin Ya Pengakuan Pria Tulungagung Bawa Uang Mainan 4,5 Miliar ke Bank

Baca juga


Kabarin Ya Pengakuan Pria Tulungagung Bawa Uang Mainan 4,5 Miliar ke Bank


Mujiono, warga Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, yang membawa dua kardus uang mainan ke BCA merasa jadi korban. Ia menceritakan awal mendapat lembaran tiruan uang rupiah dan dollar Amerika Serikat hingga membawanya ke bank.

Semua berawal dari keinginan Mujiono menjual rumah beserta isinya seharga lebih dari Rp 17 miliar. Datang seseorang bernama Ali, warga Kanigoro, Blitar, yang menawar rumah itu. Terjalin kesepakatan di antara keduanya, rumah dibeli seharga Rp 15 miliar. Mujiono mengklaim tak tahu isi kardus pada akhirnya dinyatakan uang mainan.

"Uang diserahkan dalam dua kardus. Dia meminta saya bersumpah tak membuka kardus. Hanya boleh dibuka di bank untuk disaksihkan bersama," kata Mujiono di Tulungagung, Kamis, 22 Maret 2018.

Ali menyerahkan uang dalam dua kardus itu pada Jumat, 18 Maret lalu. Hari itu juga, mereka uang akan disetor bersama ke bank sekaligus untuk melunasi utang Mujiono di BCA senilai Rp 4,5 miliar. Apalagi sertifikat tanah dari rumah yang dijual Mujiono ada di bank tersebut.

Karena saat tiba di bank sudah tutup, uang itu diserahkan ke Mujiono agar dibawa pulang. Mujiono kemudian menyimpan dua kardus uang itu di dalam kamarnya. "Saya sama sekali tidak berani membuka kardus. Tidur sampai takut," ujarnya.

Pada Senin, 20 Maret uang dalam kardus itu dibawa menuju bank. Tiba di halaman bank, Mujiono menghubungi sopir dari Ali dan menanyakan keberadaannya. Dikabarkan jika Ali menuju Tulungagung untuk menemui Mujiono secara langsung.

"Karena tak pernah bisa menghubungi Ali secara langsung. Biasanya lewat orang dekatnya itu," tutur Mujiono.

Dua kardus itu pun dibawa ke lantai atas dibantu petugas bank, apalagi Ali tak kunjung datang. Atas saran petugas bank, kardus tersebut kemudian dibuka. Mujiono pun kaget begitu dibuka ternyata berisi uang mainan. “Saya seperti mau pingsan setelah tahu isinya," kata Mujiono.

Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Mustijat Priyambodo mengatakan, sejauh ini telah memintai keterangan dari tiga pegawai bank dan Mujiono yang membawa uang mainan tersebut. Termasuk meminta keterangan saksi ahli dari Bank Indonesia Wilayah Kediri dan Surabaya.

“Bukti masih kami kumpulkan. Sekarang masih penyelidikan, belum sampai tahap penyidikan,” kata Mustijat.

Polisi dibantu pegawai BCA juga masih menghitung jumlah lembaran uang mainan itu. Baik secara manual maupun menggunakan mesin penghitung. Seluruhnya dirapikan dan dijadikan barang bukti.

Kesimpulan setelah pengecekan terhadap dua kardus uang itu, dipastikan lembaran tersebut hanyalah kertas yang dicetak mirip uang asli dengan tulisan mainan. Polisi juga memburu seseorang bernama Ali yang disebut menyerahkan uang itu ke Mujiono.

Terhadap kasus ini, polisi bisa menggunakan UU nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang untuk menjerat siapapun yang diduga menyebarkan atau mengedarkan uang tiruan.

from kabarinme http://ift.tt/2GfKU6z
Sumber kabarin.me


Demikianlah Artikel Kabarin Ya Pengakuan Pria Tulungagung Bawa Uang Mainan 4,5 Miliar ke Bank

Sekianlah artikel Kabarin Ya Pengakuan Pria Tulungagung Bawa Uang Mainan 4,5 Miliar ke Bank kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: