Berita Kali ini : Karena Jodoh Bukan Omongan Orang yang Menentukan, Stop Bertanya “Kapan Nikah?”, Bagikan !

Berita Kali ini : Karena Jodoh Bukan Omongan Orang yang Menentukan, Stop Bertanya “Kapan Nikah?”, Bagikan ! - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang Berita Pagi Satu ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Berita Kali ini : Karena Jodoh Bukan Omongan Orang yang Menentukan, Stop Bertanya “Kapan Nikah?”, Bagikan !, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kecantikan, Artikel Kesehatan, Artikel Makanan, Artikel Mitos, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Berita Kali ini : Karena Jodoh Bukan Omongan Orang yang Menentukan, Stop Bertanya “Kapan Nikah?”, Bagikan !
link : Berita Kali ini : Karena Jodoh Bukan Omongan Orang yang Menentukan, Stop Bertanya “Kapan Nikah?”, Bagikan !

Baca juga


Berita Kali ini : Karena Jodoh Bukan Omongan Orang yang Menentukan, Stop Bertanya “Kapan Nikah?”, Bagikan !

Karena Jodoh Bukan Omongan Orang yang Menentukan, Stop Bertanya “Kapan Nikah?”
Memang bagi sebagian orang, menikah adalah hal yang cukup penting dan harus dilaksanakan ketika memang sudah ada kesiapan untuk beranjak ke jenjang tersebut. Namun masih banyak pula yang sedang menunggu waktu, hingga membuat teman dan kerabat seakan gemas dengan kesendirian yang sedang dialami. Pada akhirnya semua orang akan memojokkan dengan pertanyaan yang sudah pasti sering didengar. Namun jika iya, inilah jawaban yang tepat untuk itu.
kapan-kawin-750x313
Seseorang yang sedang menunggu waktu, bukan soal mampu dan tidak, namun Tuhan yang membuat skenario-Nya. Karena ketika aku ditempatkan di lingkungan yang rata-rata sudah menikah maka pertanyaan kapan nikah pun seolah sudah jadi cemilan yang membosankan, telinga ini sudah jenuh mendengar, mulut ini pun sudah lelah menjawab.
Mereka bukan hanya bertanya tapi juga membandingkan hidupku dan hidup mereka, dengan bangganya mereka berkisah saat mereka seusiaku mereka sudah menikah, sudah punya anak, bahkan ada yang berucap lelaki yang baik adalah lelaki yang langsung melamar. Dengan kalimat seperti itu secara tidak langsung mereka mencap pacarku tidak baik?
Aku yakin dia lelaki yang baik diapun sedang mempersiapkan kearah pernikahan, dia hanya perlu sedikit waktu. Akupun masih perlu waktu agar siap menjadi istri dan ibu bagi calon anak-anakku, mengurus diri sendiri aja masih keteteran.
Bahkan ada yang berucap kepadaku jangan sampai menunda pernikahan karena ingin mengadakan acara yang mewah. Aku hanya bergumam dalam hati mereka tau apa tentang aku dan hidupku, yang menjalani pernikahan kelak aku bukan mereka.
Wanita mana yang tidak mau dilamar oleh lelaki impiannya bersama-sama membina rumah tangga. Tapi bagaimanapun jodoh di tangan Tuhan bukan salah aku kalau ekspetasi dan kenyataan itu berbeda. Setiap manusia menemukan jodohnya di usia yang berbeda-beda sehingga tidak bisa mengeneralisasikan sebelum usia 25 harus menikah.
Yang bisa aku lakukan sekarang hanya berpikiran positif dan bersabar mungkin aku masih belum menikah berarti masih diberi waktu oleh Tuhan untuk berbakti kepada orang tua, membalas setiap keringat yang sudah dikeluarkan ayah dan ibuku.
Entah sudah berapa banyak keringat yang mereka keluarkan untuk menghidupiku, entah berapa banyak air mata yang sudah terbuang. Oleh karena itu, semoga pengorbanan mereka dibalas Tuhan dengan surga terindah, amin. Jadi, bagi kalian yang belum menemukan jodoh sampai sekarang jangan bersedih hati tetap semangat,usaha dan doa.

#Baca juga artikel / berita lainnya berikut ini  :



Demikianlah Artikel Berita Kali ini : Karena Jodoh Bukan Omongan Orang yang Menentukan, Stop Bertanya “Kapan Nikah?”, Bagikan !

Sekianlah artikel Berita Kali ini : Karena Jodoh Bukan Omongan Orang yang Menentukan, Stop Bertanya “Kapan Nikah?”, Bagikan ! kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: