Menghadapi Suami Egois

Menghadapi Suami Egois - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang Berita Pagi Satu ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Menghadapi Suami Egois, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kecantikan, Artikel Kesehatan, Artikel Makanan, Artikel Mitos, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Menghadapi Suami Egois
link : Menghadapi Suami Egois

Baca juga


Menghadapi Suami Egois

Menghadapi Suami Egois
AkuIslam.Id - Saya seorang mualaf. Saya belajar Islam baru 2 tahun ini. Saat ini saya masih berusia 21 tahun, namun saya telah berkeluarga. 

Ilustrasi

Suami saya terpaut usia 2 tahun dengan saya, namun dia belum bisa menjadi imam bagi keluarga saya. Sikap egois dan semaunya, seolah dia benar. Selain itu, dalam keluarga kami, dia belum mendapatkan pekerjaan tetap. Jadi, selama ini sayalah yang menjadi tulang punggung keluarga saya.

Anak saya yang baru berusia 4 tahun butuh banyak biaya untuk sekolah dan kebutuhan. Bagaimana solusi agar suami saya sadar akan dirinya dan mau bertanggung jawab kepada keluarga? Karena, selama ini dia susah berkomunikasi atau ngobrol secara pribadi karena sikapnya yang egois itu. 

Curhatan Atau Pertanyaan Dari Sahabat Arin, Dari Semarang.

Perlu dipahami bahwa hidup berumah tangga itu adalah penyatuan antara dua kehendak yang berbeda dalam satu tujuan. Untuk itu, dibutuhkan adanya saling pengertian.

Sikap merasa benar sendiri, keinginan untuk menang, dan sikap-sikap keangkuan (egoisme) tersebut harus dikikis pelan-pelan dan dilatih menuju sikap benar bersama, saling berbagi, dan menjadi sikap ke-'kita'-an, dengan mengedepankan kebersamaan. Sikap seperti ini memang butuh latihan dan tidak serta merta ada.

Sebelum kita berkesimpulan bahwa pasangan kita selalu merasa benar dan mau menang sendiri, sebaiknya kita juga melakukan introspeksi, apakah kita juga melakukan hal serupa. Biasanya, konflik, sengketa, dan pertengkaran itu dipicu oleh adanya ketidakharmonisan akibat para pihak sama-sama keras, sama-sama merasa benar, dan sama-sama mau menang sendiri.

Seandainya jika pasangan kita merasa benar atau mau menang sendiri dan kemudian kita berupaya mengalah sembari dilakukan diskusi, niscaya tidak akan terjadi pertengkaran. 

Di sinilah esensi pasangan itu, saling mengisi dan melengkapi. Jika pasangan kita sedang emosi dan marah, kita jangan sampai ikut tersulut marah. Ini penting untuk kita lakukan. Seringkali kejadian keseharian yang sebenarnya bisa diatasi dengan baik, tetapi karena tidak adanya saling memahami, maka kemudian menjadi percekcokan dan pertentangan.


from Aku Islam http://ift.tt/2spXO8v
Sumber KLIK Di Sini atau http://www.akuislam.id/


Demikianlah Artikel Menghadapi Suami Egois

Sekianlah artikel Menghadapi Suami Egois kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: