Judul : Memahami Makna Maut - Berita Unik dan Aneh
link : Memahami Makna Maut - Berita Unik dan Aneh
Memahami Makna Maut - Berita Unik dan Aneh
Memahami Makna MautAkuIslam.ID - Kata 'al-Maut' berasal dari bahasa Arab mata, yamutu, mautan, yang artinya mati, binasa, hancur dan rusak. Allah swt berfirman: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan." (QS. Al-Ankabut: 57).Imam Ghazali menyebut hakikat maut adalah perpindahan keadaan dimana ruh seseorang tetap ada setelah berpisah dari jasad, dan keadaannya bisa saja dalam siksaan atau dalam kenikmatan. Maut memang dipahami sebagai perpindahan dari suatu keadaan ke keadaan lain, dan dari suatu tempat ke tempat yang lain, yaitu perpindahan dari alam dunia ke alam akhirat.
Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin juga menambahkan bahwa perubahan keadaan orang yang meninggal dunia terbagi kepada dua segi.
Pertama yang dicabut atau dihilangkan segala anggota badannya, keluarga dan kekayaannya. Sedangkan yang kedua, orang ini akan dibangunkan lagi di dunia yang lain dan melihat hal yang tak pernah ia lihat sebelumnya.
Ada beberapa tingkat orang yang menghadapi kematian. Jika seseorang sangat cinta dunia ia akan tampak enggan dan tak ingin menghadapi kematian. Jika seseorang belum bertaubat dan pernah melakukan kesalahan maka ia juga akan enggan menghadapi kematian.
Namun jika seseorang senantiasa bertaubat dan menyadari posisi Allah swt sebagai Tuhan dan ia menjalankan ketaatan kepada-Nya maka orang ini akan merasa ikhlas dan tenang menghadapi kematian.
Namun kata al-maut yang digunakan dalam Al-Qur'an tidak hanya diartikan dengan berpisahnya ruh dari jasad. Dalam surat ar-Ruum ayat 19, al-Maut dimaknai sebagai hilangnya kekuatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Allah swt berfirman: "Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur)." (QS. Ar-Ruum: 19).
Dalam surat Maryam ayat 23, al-Maut dimaknai sebagai hilangnya kekuatan perasaan dengan sebab tekanan psikis, baik dari dalam dan luar. Ini terkait kisah Siti Maryam yang menanggung beban kandungannya dan ia juga menerima tekanan sosial dari masyarakatnya karena mengandung tanpa suami.
Allah berfirman: "Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, Dia berkata: "Aduhai, Alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan". (QS. Maryam: 23).
Mati juga bisa dimaknai dengan hilangnya kekuatan akal dan nurani seseorang. Ini merujuk kepada orang kafir yang tidak mempunyai keimanan dalam hatinya. Nuraninya mati dan gelap karena tak ada cahaya iman. Allah swt berfirman: ".....Dan Apakah orang yang sudah mati kemudian Dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu Dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya. Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-An'am: 122).
Mati juga bisa dimaknai sebagai ketakutan atau perasaan was-was. Ini terkait gambaran adanya adzab bagi orang kafir di akhirat kelak. Allah berfirman: "Diminumnya air nanah itu dan hampir Dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi Dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab dan berat." (QS. Ibrahim: 17).
Dalam ayat lain, mati bisa dimaknai sebagai tidur. Pasalnya, dalam tidur Allah menahan ruh manusia hingga tak terhubung lagi dengan dunia. Ada pula yang menyebut saat tidur jiwa seseorang lepas dari tubuhnya tapi ruhnya tidak. "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir." (QS. Al-Zumaar: 42).
Kematian adalah hal yang tak bisa dihindarkan. Ia akan datang walau manusia mau atau tidak menerimanya. Inilah yang disebut sifat memaksa dari kematian. Hal ini mendapat legitimasinya dari firman Allah sebagai berikut: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati." (QS. Ali Imran: 154).
from Aku Islam I Berbagi Kebaikan Untuk Sesama https://ift.tt/2IVFFug
Sumber KLIK Di Sini atau http://www.akuislam.id/
from Berita Unik dan Aneh https://ift.tt/2Lfjg9w
Demikianlah Artikel Memahami Makna Maut - Berita Unik dan Aneh
Sekianlah artikel Memahami Makna Maut - Berita Unik dan Aneh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.