Judul : VIDEO: Ngamuk Dicerai Istri, Suami Runtuhkan Rumah Pakai Buldoser, Begini Akhirnya Nasib Keluarga - Berita Unik dan Aneh
link : VIDEO: Ngamuk Dicerai Istri, Suami Runtuhkan Rumah Pakai Buldoser, Begini Akhirnya Nasib Keluarga - Berita Unik dan Aneh
VIDEO: Ngamuk Dicerai Istri, Suami Runtuhkan Rumah Pakai Buldoser, Begini Akhirnya Nasib Keluarga - Berita Unik dan Aneh
VIDEO: Ngamuk Dicerai Istri, Suami Runtuhkan Rumah Pakai Buldoser, Begini Akhirnya Nasib KeluargaSebuah peristiwa di Tulungagung mendadak jadi heboh.
Baik di media sosial maupun di sekitar TKP.
Ditengarai oleh masalah pribadi seputar keluarga.
Perceraian sepasang suami istri seharusnya tidak merembet dan berujung kisah tragis.
Seharusnya sebuah pernikahan tidaklah berujung perceraian.
Namun, zaman sekarang, perceraian bisa menjadi solusi untuk meredam pertikaian yang terjadi dalam biduk rumah tangga.
Sehingga, untuk beberapa pasangan suami istri, perceraian bisa menjadi jalan terakhir yang bisa ditempuh.
Perceraian dilakukan oleh pasangan suami istri di depan hakim dalam agenda sidang pengadilan agama.
Banyak pasangan yang setelah bercerai ada yang bernasib baik dan hubungan tetap terjalin dengan baik.
Tetapi, ternyata ada juga pasangan yang menjadikan perceraian sebagai titik terakhir untuk berhubungan.
Bagi pasangan suami dan istri yang telah memiliki anak hal itu tentu saja menjadi hasil yang buruk.
Sebuah kisah perceraian yang tragis kemudian jadi viral.
Viral di media sosial dan mendapat perhatian warga sekitar TKP.
Biduk rumah tangga sebuah keluarga asal Tulungagung jadi heboh.
Diawali dengan hebohnya video sebuah rumah yang dibongkar sebuah ekskavator.
Rumah di Dusun Jatibanggi, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung itu menjadi perhatian warga sekitar.
Video pembongkaran rumah ini diunggah oleh Asih, seorang wanita yang kabarnya bekerja di Taiwan.
TKW ini mengunggahnya ke media sosial dan menyita perhatian banyak orang.
Ternyata, ada kisah pahit dibalik video tersebut.
Setelah menjadi perhatian banyak orang di media sosial baru diketahui bahwa aktivitas pembongkaran dilatar belakangi sebuah masalah.
Pembongkaran rumah ini berlatar belakang konflik keluarga.
Menurut Kepala Desa Tanggung, Suyahman, pihak suami yang bernama Sumar tiba-tiba mendapatkan surat cerai dari Asih.
“Kalau istilah orang sini dibalang (dilempar). Tau-tahu disuruh ambil surat cerai di KUA,” terang Yahman, Rabu (21/3/2018).
Yahman mengaku sudah berusaha mendamaikan kedua pihak.
Namun baik Asih maupun Sumar sama-sama tidak mau berdamai.
Tanah tempat rumah ini berdiri memang milik Asih.
Namun menurut Yahman, rumah ini dibangun bersama.
“Sudah saya kasih pilihan, apa tidak lebih baik untuk anak? Tapi ternyata sepakat untuk dibongkar,” tambah Yahman.
Karena tidak ada titik temu, Sumar dan Asih memilih membongkar rumah hingga rata dengan tanah.
Bahkan seluruh material habis total diangkut dari lokasi.
Nasib rumah tangga dan keluarga yang rumahnya digusur.
Saat pembongkaran oleh ekskavator dilakukan, rumah kabarnya sudah dalam keadaan kosong.
Rumah yang dibangun atas nama pihak istri yaitu Asih tidak diikhlaskan oleh pihak suami, Sumar.
Masih menurut Yahman, Sumar tidak rela jika kelak rumah ini ditempati oleh Asih dan suami barunya kelak.
Sebab sebelumnya kasus serupa pernah terjadi dengan kakak Asih.
“Dulu kakaknya cerai, terus menempati rumah dengan suami yang baru. Sumar tidak mau itu terjadi,” tutur Yahman. (David Yohanes/Mujib Anwar/Surya)
Sekarang, Asih dan Sumar dikabarkan sudah resmi bercerai, dengan meninggalkan anak-anak mereka ada dalam kondisi perceraian.
Simak detik-detik ekskavator merubuhkan rumah Asih di Tulungagung berikut ini:
from Berita Unik dan Aneh https://ift.tt/2rm4hla
Demikianlah Artikel VIDEO: Ngamuk Dicerai Istri, Suami Runtuhkan Rumah Pakai Buldoser, Begini Akhirnya Nasib Keluarga - Berita Unik dan Aneh
Sekianlah artikel VIDEO: Ngamuk Dicerai Istri, Suami Runtuhkan Rumah Pakai Buldoser, Begini Akhirnya Nasib Keluarga - Berita Unik dan Aneh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.