Judul : Inilah Manusia-Manusia Ini tidak Bisa Merasakan Sakit
link : Inilah Manusia-Manusia Ini tidak Bisa Merasakan Sakit
Inilah Manusia-Manusia Ini tidak Bisa Merasakan Sakit
Rasa sakit sering dianggap sebagai petaka karena terjadi kerusakan dalam tubuh yang menyebabkan perasaan emosional yang tidak menyenangkan. Kerap kali manusia mengeluh ketika tubuhnya merasakan sakit karena tidak sanggup menahan rasa tersebut. Namun tahukah anda bahwa ada manusia yang tidak pernah bisa merasakan sakitnya. Hal ini merupakan sebuah gangguan penyakit yang membuat otak tidak bisa merespon rasa sakit yang diderita. Gangguan ini dalam istilah kedokteran disebut dengan Congenital Insensitivity to Pain with Anhidrosis (CIPA).
Ternyata tidak bisa merasakan sakit, lebih sakit dibanding dengan rasa sakit itu sendiri. Orang-orang berikut ini merupakan contoh manusia yang terlahir namun tidak dianugerahi rasa sakit. Dengan rangkaian pengobatan yang dilakukan, mereka berharap bisa merasakan perasaan tidak enak pada tubuhnya. Siapa saja manusia yang tidak bisa merasakan sakit? Berikut ulasannya.
1. Isaac Brown
Isaac Brown (7) terlahir dengan kelainan Congenital Insensitivity to Pai (CIP). Semasa hidupnya Ia tidak pernah merasakan nyeri pada tubuhnya meski mengalami luka atas sakit. Pada saat masih balita Brown pernah mengalami patah tulang karena Ia menghempaskan tubuhnya berkali-kali ke tanah, meja, atau benda-benda keras lainnya. Namun sedikitpun Ia tidak menangis dan menganggap tindakannya sebagai permainan yang menyenangkan.
Tindakan abnormal Brown lainnya adalah memasukan tangannya ke dalam gelas berisi kopi panas dan meletakkan tangannya di atas kompor yang sedang hidup. Namun lagi-lagi dia tidak pernah merasakan apa-apa. Orang tuanya yang khawatir terhadap tindakan anaknya tersebut lalu berusaha menyembuhkan gangguan ini. Namun hasilnya nihil, dokter mengatakan bahwa kelainan langka yang dialami oleh Brown tidak akan pernah bisa diobati. Satu-satunya saran medis adalah bagaimana mengajarkan Brown caranya mengenali rasa sakit.
2. Gabby Gingras
Seorang gadis asal Minnesota Amerika, Gabby Gingras kini sudah berusia 14 tahun. Selama hidupnya Ia terkena gangguan seperti yang dialami Brown, yakni salah satu penderita CIPA. Meskipun ia bisa merasakan sentuhan, tapi otaknya tidak dapat menerima sinyal bahwa ia sedang kesakitan. Jadi jika kakinya patah atau menaruh tangannya di atas plat panas, ia tidak akan merasakan apa-apa.
Menurut dokter yang menangani Gabby, Dr. Peter Dyck dari Mayo Clinic mengatakan bahwa pasiennya merasakan perasaan tidak enak karena tidak bisa merasakan sakit. Saat Ia jatuh dan terluka gabi merasa seperti ingin nangis tapi tidak bisa.
Keganjilan ini mulai diketahui sejak usia Gabby 4 bulan. Saat itu Gabby menggigiti jarinya sendiri sampai berdarah-darah tanpa menangis. Akhirnya pada usia 2 tahun, giginya terpaksa dicabut agar tidak melukai dirinya sendiri lagi. Keanehan lain yang ditemukan orang tua Gabby yaitu ketika Gabby mengoleskan gel ke kornea matanya. Gel yang dioleskan Gabby bisa mengakibatkan rasa gatal dan jika terus-terusan digosok tanpa rasa sakit bisa menyebabkan kedua matanya rusak. Gabby pun terpaksa harus menggunakan alat bantu penglihatan karena matanya rusak.
3. Tim Cridland
Tim Cridland bukan mengalami CIPA namun Ia sukses tidak merasakan sakit. Cridland merupakan seorang entertainer yang juga merupakan anggota kelompok sirkus rose di Amerika Serikat yang kerap menampilkan adegan berbahaya dan tanpa rasa sakit. Ia tidak merasakan sakit karena menguasai ilmu mengendalikan pikiran.
Adegan yang Ia lakukan antara lain menelan pedang, berjalan di atas api, tidur diatas kasur paku, dilindas mobil, tusuk badan dan juga menyetrum dirinya sendiri, tim mengatakan dia bisa melakukan ini semua karena dia telah menguasai ilmu mengendalikan pikiran.
Dia menjelaskan bahwa, dengan menggunakan teknik tertentu yang ia kuasai, ia mampu mendorong jarum tersebut melalui tubuhnya dan sebelumnya ia telah mempersiapkan diri untuk melakukan adegan ini dengan aman. Ia juga telah mempelajari anatomi manusia secara ekstensif, karena jika salah menusuk arteri bisa berakibat fatal.
4. Ashlyn Blocker
Ashlyn (13) sama seperti remaja putri normal lainnya, namun ia memiliki gangguan genetik langka yang membuatnya tidak bisa merasakan nyeri atau sakit. Ia dilahirkan dengan kondisi congenital insensitivity to pain with anhidrosis (CIPA), yaitu gangguan yang mempengaruhi perjalanan sinyal dari sistem saraf pusatnya.
Sejak dilahirkan, Ashlyn memang berbeda dibandingkan dengan bayi-bayi lainnya. Ia cenderung diam dan tidak pernah menangis ketika sedang merasa lapar atau memiliki kondisi ruam popok.
"Semua orang berpikir, 'Oh bayi Anda baik sekali tidak pernah menangis'. Tapi seiring berjalannya waktu muncul tanda-tanda 'bendera merah' yang harus dikhawatirkan," ujar ayah Ashlyn, John Blocker.
Nah apakah anda akan tetap mengeluh ketika sakit? Karena saat kita meratapi rasa sakit itu, Tuhan tengah menguji apakah kita sanggup untuk tetap bersyukur terhadap apapun rasa yang telah Dia berikan.
Orang-orang yang tidak pernah merasa sakit ini dihadirkan Tuhan agar kita yang kerap mengeluh terhadap rasa sakit berpikir bahwa ternyata kita adalah makhluk normal tanpa penyakit CIPA. Ada saran? Silakah tinggalkan pesan pada kolom dibawah ini. Terimakasih sudah membaca.
Ternyata tidak bisa merasakan sakit, lebih sakit dibanding dengan rasa sakit itu sendiri. Orang-orang berikut ini merupakan contoh manusia yang terlahir namun tidak dianugerahi rasa sakit. Dengan rangkaian pengobatan yang dilakukan, mereka berharap bisa merasakan perasaan tidak enak pada tubuhnya. Siapa saja manusia yang tidak bisa merasakan sakit? Berikut ulasannya.
1. Isaac Brown
Isaac Brown (7) terlahir dengan kelainan Congenital Insensitivity to Pai (CIP). Semasa hidupnya Ia tidak pernah merasakan nyeri pada tubuhnya meski mengalami luka atas sakit. Pada saat masih balita Brown pernah mengalami patah tulang karena Ia menghempaskan tubuhnya berkali-kali ke tanah, meja, atau benda-benda keras lainnya. Namun sedikitpun Ia tidak menangis dan menganggap tindakannya sebagai permainan yang menyenangkan.
Tindakan abnormal Brown lainnya adalah memasukan tangannya ke dalam gelas berisi kopi panas dan meletakkan tangannya di atas kompor yang sedang hidup. Namun lagi-lagi dia tidak pernah merasakan apa-apa. Orang tuanya yang khawatir terhadap tindakan anaknya tersebut lalu berusaha menyembuhkan gangguan ini. Namun hasilnya nihil, dokter mengatakan bahwa kelainan langka yang dialami oleh Brown tidak akan pernah bisa diobati. Satu-satunya saran medis adalah bagaimana mengajarkan Brown caranya mengenali rasa sakit.
2. Gabby Gingras
Seorang gadis asal Minnesota Amerika, Gabby Gingras kini sudah berusia 14 tahun. Selama hidupnya Ia terkena gangguan seperti yang dialami Brown, yakni salah satu penderita CIPA. Meskipun ia bisa merasakan sentuhan, tapi otaknya tidak dapat menerima sinyal bahwa ia sedang kesakitan. Jadi jika kakinya patah atau menaruh tangannya di atas plat panas, ia tidak akan merasakan apa-apa.
Menurut dokter yang menangani Gabby, Dr. Peter Dyck dari Mayo Clinic mengatakan bahwa pasiennya merasakan perasaan tidak enak karena tidak bisa merasakan sakit. Saat Ia jatuh dan terluka gabi merasa seperti ingin nangis tapi tidak bisa.
Keganjilan ini mulai diketahui sejak usia Gabby 4 bulan. Saat itu Gabby menggigiti jarinya sendiri sampai berdarah-darah tanpa menangis. Akhirnya pada usia 2 tahun, giginya terpaksa dicabut agar tidak melukai dirinya sendiri lagi. Keanehan lain yang ditemukan orang tua Gabby yaitu ketika Gabby mengoleskan gel ke kornea matanya. Gel yang dioleskan Gabby bisa mengakibatkan rasa gatal dan jika terus-terusan digosok tanpa rasa sakit bisa menyebabkan kedua matanya rusak. Gabby pun terpaksa harus menggunakan alat bantu penglihatan karena matanya rusak.
3. Tim Cridland
Tim Cridland bukan mengalami CIPA namun Ia sukses tidak merasakan sakit. Cridland merupakan seorang entertainer yang juga merupakan anggota kelompok sirkus rose di Amerika Serikat yang kerap menampilkan adegan berbahaya dan tanpa rasa sakit. Ia tidak merasakan sakit karena menguasai ilmu mengendalikan pikiran.
Adegan yang Ia lakukan antara lain menelan pedang, berjalan di atas api, tidur diatas kasur paku, dilindas mobil, tusuk badan dan juga menyetrum dirinya sendiri, tim mengatakan dia bisa melakukan ini semua karena dia telah menguasai ilmu mengendalikan pikiran.
Dia menjelaskan bahwa, dengan menggunakan teknik tertentu yang ia kuasai, ia mampu mendorong jarum tersebut melalui tubuhnya dan sebelumnya ia telah mempersiapkan diri untuk melakukan adegan ini dengan aman. Ia juga telah mempelajari anatomi manusia secara ekstensif, karena jika salah menusuk arteri bisa berakibat fatal.
4. Ashlyn Blocker
Ashlyn (13) sama seperti remaja putri normal lainnya, namun ia memiliki gangguan genetik langka yang membuatnya tidak bisa merasakan nyeri atau sakit. Ia dilahirkan dengan kondisi congenital insensitivity to pain with anhidrosis (CIPA), yaitu gangguan yang mempengaruhi perjalanan sinyal dari sistem saraf pusatnya.
Sejak dilahirkan, Ashlyn memang berbeda dibandingkan dengan bayi-bayi lainnya. Ia cenderung diam dan tidak pernah menangis ketika sedang merasa lapar atau memiliki kondisi ruam popok.
"Semua orang berpikir, 'Oh bayi Anda baik sekali tidak pernah menangis'. Tapi seiring berjalannya waktu muncul tanda-tanda 'bendera merah' yang harus dikhawatirkan," ujar ayah Ashlyn, John Blocker.
Nah apakah anda akan tetap mengeluh ketika sakit? Karena saat kita meratapi rasa sakit itu, Tuhan tengah menguji apakah kita sanggup untuk tetap bersyukur terhadap apapun rasa yang telah Dia berikan.
Orang-orang yang tidak pernah merasa sakit ini dihadirkan Tuhan agar kita yang kerap mengeluh terhadap rasa sakit berpikir bahwa ternyata kita adalah makhluk normal tanpa penyakit CIPA. Ada saran? Silakah tinggalkan pesan pada kolom dibawah ini. Terimakasih sudah membaca.
Demikianlah Artikel Inilah Manusia-Manusia Ini tidak Bisa Merasakan Sakit
Sekianlah artikel Inilah Manusia-Manusia Ini tidak Bisa Merasakan Sakit kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.