Kisah Abu Lubabah, Mengikat Dirinya Sendiri

Kisah Abu Lubabah, Mengikat Dirinya Sendiri - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang Berita Pagi Satu ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Kisah Abu Lubabah, Mengikat Dirinya Sendiri, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kecantikan, Artikel Kesehatan, Artikel Makanan, Artikel Mitos, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kisah Abu Lubabah, Mengikat Dirinya Sendiri
link : Kisah Abu Lubabah, Mengikat Dirinya Sendiri

Baca juga


Kisah Abu Lubabah, Mengikat Dirinya Sendiri

Kisah Abu Lubabah, Mengikat Dirinya Sendiri
Ilustrasi
Abu Lubabah dikenal loyal pada perjuangan Islam. Namun suatu hari ia tidak ikut perang dan memilih tinggal di rumah. Ia pun menyesal, tobat dengan cara mengikat diri sendiri ke tiang.

Pada suatu hari Abu Lubabah gelisah, merasa berdosa karena tidak ikut membela Islam di perang Tabuk. Perang Tabuk memang beda, medannya jauh, butuh waktu 15 hari berkuda untuk memerangi Romawi di tahun ke sembilan hijriyah. Tidak kurang dari tiga puluh ribu pasukan siap berangkat menuju medan jihad. Di antara mereka ada yang berkuda dan berunta.

Namun ketika itu, ada enam orang sahabat yang tertinggal, Abu Lubabah, Aus bin Khudzam, Tsa'labah bin Wadi'aj, Ka'ab bin Malik, Mararah bin Ar-Rabi', dan Hilal bin Umayyah. Abu Lubabah benar-benar terpukul dan menyesal tidak ikut berangkat.

"Demi Allah, saya akan mengikat diri pada tiang-tiang, Dan, tidak akan saya lepaskan talinya kecuali dilepas oleh Rasulullah," ucap Abu Lubabah spontan.

Aus dan Tsa'labah juga mengambil sikap yang sama dengan Abu Lubabah, mengikat diri di tiang hingga perang Tabuk usai. Tidak kurang, 45 hari mereka lalui dalam ikatan tali.

Sekembalinya dari Perang Tabuk, Rasulullah Saw di kabari tentang tingkah para sahabat yang mengikat diri pada tiang. Rasul mengatakan. 

"Siapa yang diikat di tiang-tiang itu?" tutur Rasulullah.

Seorang sahabat menjawab. "Mereka itu Abu Lubabah dan teman-temannya yang tidak ikut ke medan perang. Mereka berjanji tidak akan melepaskan diri kecuali jika Rasulullah sendiri yang melepaskannya."

Sejenak Rasul diam. Beliau Saw bersabda, "Aku tidak akan melepaskan mereka sebelum mendapat perintah (dari Allah)."

Jawaban itu membuat semua sahabat yang menyaksikan penderitaan Abu Lubabah dalam ikatan tali. Betapa mereka prihatin dengan Abu Lubabah. Seorang sahabat yang selama ini begitu setia dalam setiap perjuangan Rasul. Dalam hati mereka berharap, semoga Allah mengampuni dosa mereka sesegera mungkin.

TOBAT DITERIMA

Setelah menemui Abu Lubabah yang tetap terikat pada tiang, Rasulullah pulang ke rumah Ummu Salamah. Namun selepas ibadah malam, Ummu Salamah mendapati Rasul tersenyum.

"Ada apa, ya Rasul?" tanya Ummu Salamah.

Beliau Muhammad Saw menjawab, "Abu Lubabah diterima tobatnya."

"Bolehkan saya kabarkan berita gembira itu pada Abu Lubabah?" tanya Ummu Salamah begitu bersemangat.

"Terserah kepadamu," jawab Rasul pendek.

Sesaat itu juga, Ummu Salamah mengabarkan kepada para sahabat soal berita pengampunan dosa Abu Lubabah. Ia mengatakan, "Hai Abu Lubabah, bergembiralah! Karena dosamu telah diampuni dan tobatmua telah diterima."

Mendengar ucapan itu, orang-orang berkumpul; untuk melepaskan ikatan Abu Lubabah. Dengan isyarat sederhana, Abu Lubabah menolak. Sekali lagi, ia hanya ingin dilepas oleh Rasulullah Saw. Ia ingin tangan Rasul yang mulia melepaskan ikatan tali pada tubuhnya yang tega berbuat dosa.

Ketika waktu Subuh datang, Rasul keluar rumah untuk menunaikan salat berjamaah. Ketika itulah, beliau SAW menemui Abu Lubabah yang masih terikat. Saat itu juga, beliau melepas ikatan tali yang melilit tubuh Abu Lubabah lebih dari satu bulan.

Kisah tersebut sebagai as-babul nuzul surat attaubah ayat 102. "Maha Benar Allah dalam firman-Nya, "Dan (ada pula) orang-orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka. Mereka mencampurbaurkan pekerjaan yang baik dengan yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS At-Taubah : 102).


from Aku Islam http://ift.tt/2eX4UyO
Sumber KLIK Di Sini atau http://www.akuislam.id/


Demikianlah Artikel Kisah Abu Lubabah, Mengikat Dirinya Sendiri

Sekianlah artikel Kisah Abu Lubabah, Mengikat Dirinya Sendiri kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: