Judul : Berita Aktual Usianya 115 Tahun, Nenek Bun Masih Kuat Berjalan Jauh, Teristimewa Dia Pandai
link : Berita Aktual Usianya 115 Tahun, Nenek Bun Masih Kuat Berjalan Jauh, Teristimewa Dia Pandai
Berita Aktual Usianya 115 Tahun, Nenek Bun Masih Kuat Berjalan Jauh, Teristimewa Dia Pandai
Meski telah menginjak usia 115 tahun, Nenek Bun, warga Blok Gunung Santri, Desa Kedondong Kidul, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, sehari-hari masih dapat berjalan dan beraktivitas normal.
Di usianya yang sudah lebih dari satu abad itu, Nenek Bun tidak pernah merepotkan anak-anaknya.
Nenek Bun sendiri mempunyai enam anak, 20 cucu, tiga cicit, dan tiga canggah.
Suaminya meninggal 3 tahun lalu, saat berusia lebih dari 100 tahun.
Setiap harinya, Nenek Bun beraktivitas seperti biasanya. Nenek Bun tinggal bersama anaknya, Nilik.
"Nenek jarang sakit bahkan hampir tidak pernah sakit. Sakit juga cukup tidur kemudian langsung sehat besoknya," ujar Nilik (55), anak Nenek Bun, saat ditemui Minggu (25/3/2018).
Menurut Nilik, Nenek Bun pernah sekali dibawa ke dokter tetapi mau jalan sendiri dan tidak mau dibopong.
Saat Tribun Jabar berkunjung ke rumahnya, Nenek Bun tidak ada di rumah.
Nenek Bun ternyata sedang jalan-jalan keliling desa. Saat ditemui, nenek tersebut sangat humoris dan cepat akrab.
Matanya masih melihat jelas, begitupun pendengarannya sangat tajam.
Wajah keriput, rambut putih, dan gigi utuh, masih ada sekitar delapan biji, kaki yang sangat kuat untuk berjalan langsung tergambar saat melihat Nenek Bun.
Di mulutnya, nenek selalu mengunyah daun sirih. Menurutnya, itu kebiasaannya yang sudah lama.
Kepada Tribun Jabar, Bun langsung bercerita kehidupannya di masa lalu menggunakan Bahasa Sunda.
Bun, dulunya berprofesi sebagai pengumpul sampah selama puluhan tahun.
Sekitar 25 tahun yang lalu ia berhenti bekerja dan hanya beraktivitas berjalan-jalan kampung mengunjungi dan bermain dengan cucunya.
Di tengah-tengah menceritakan masa lalunya, Bun tiba-tiba berdiri dan langsung menujukkan kemampuannya.
Ya, Nenek Bun menari sangat aktif. Bahkan, ia sesekali terus bernyanyi dan suaranya enak didengar.
Tangannya sangat lentur ketika menari dan Bun juga sesekali selalu tertawa.
"Nih, nenek masih bisa menari Cu," katanya kepada Tribun Jabar.
Meski sudah berumur 115 tahun, Bun tak pernah mau diam dan ingin terus berjalan-jalan.
"Kalau di rumah saya tidak betah enak jalan-jalan kaki begini," kata Bun saat ditemui Minggu (25/3/2018) pagi.
Bun bercerita bahwa dirinya mengalami berbagai peristiwa bersejarah yang tak bisa Ia lupakan semasa hidupnya.
Menurut anaknya, Bun sudah hampir sebulan ini tak mau mandi. Mereka juga tidak mengetahui apa penyebabnya.
Saat siang hari, Bun juga biasa tidur siang. Dini hari, Bun terkadang bangun.
Ini Rahasia Panjang Umur Nenek Bun
Nenek Bun, warga Blok Gung Santri, Desa Kedondong Kidul, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon sudah berumur 115 tahun.
Meski di usianya lebih dari satu abad, Bun masih tetap sehat dan dapat berjalan.
Pendengaran dan penglihatannya pun sangat tajam.
Menurutnya, Bun dahulu selalu mandi saat malam hari memakai campuran bunga.
"Dulu kebiasaan mandi malam memakai bunga, itu yang membuat saya awet muda," kata Bun kepada Tribun Jabar.
Kini, Bun sudah tidak mandi saat malam lagi. Bahkan, dirinya tidak mau mandi sudah sebulan ini.
Yang menarik, Bun tak mau minum air putih. Bun selalu minum air kopi hitam dan makan nasi goreng.
"Sudah lama maunya kopi dan nasi goreng terus," ujar Nilik (55), anaknya, saat ditemui Minggu (25/3/2018).
Aktivitasnya sehari-hari hanya berkeliling desa mengunjungi kerabat dan cucunya.
Tanpa bantuan tongkat, Bun dapat berjalan seperti biasa. Langkahnya pun tergolong cepat dan normal.
Sumber: Tribunnews
from SATEKNO https://ift.tt/2GstYKa
Sumber satekno.info
Demikianlah Artikel Berita Aktual Usianya 115 Tahun, Nenek Bun Masih Kuat Berjalan Jauh, Teristimewa Dia Pandai
Sekianlah artikel Berita Aktual Usianya 115 Tahun, Nenek Bun Masih Kuat Berjalan Jauh, Teristimewa Dia Pandai kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.