Sahabat Rasul Yang Piawai Melemahkan Musuh - Berita Unik dan Aneh

Sahabat Rasul Yang Piawai Melemahkan Musuh - Berita Unik dan Aneh - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang Berita Pagi Satu ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Sahabat Rasul Yang Piawai Melemahkan Musuh - Berita Unik dan Aneh, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kecantikan, Artikel Kesehatan, Artikel Makanan, Artikel Mitos, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Sahabat Rasul Yang Piawai Melemahkan Musuh - Berita Unik dan Aneh
link : Sahabat Rasul Yang Piawai Melemahkan Musuh - Berita Unik dan Aneh

Baca juga


Sahabat Rasul Yang Piawai Melemahkan Musuh - Berita Unik dan Aneh

Sahabat Rasul Yang Piawai Melemahkan MusuhAkuIslam.ID - Setelah Nu'aim bin Mas'ud memeluk Islam di hadapan Rasulullah SAW, ia memberikan kontribusi untuk kejayaan Islam saat itu. Dirinya piawai melemahkan kekuatan musuh dengan caranya sendiri. Seperti apa?

Ilustrasi

Nu'aim bin Mas'ud lahir di suku Ghathafan dari sebuah keluarga saudagar yang cukup makmur di Nejed, kota kecil di Makkah. Di usia muda, ia menjadi pedagang sukses dari Makkah ke Madinah. Pada saat jaya itulah ia kerap bermaksiat dan mencari kesenangan di kota Madinah.

Pada saat itu, Nu'aim tidak ambil pusing dengan dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya. Saat Rasulullah dan para sahabatnya memulai hijrah ke Madinah, barulah Nu'aim merasa terganggu dan terusik.

Nu'aim mulai memprovokasi Quraisy di Makkah dan Nejed untuk memerangi Rasulullah. Dengan segera bani Ghathafan di Nejed menyambut baik usulan tersebut.

Selain membujuk kaum Quraisy di Makkah dan Bani Ghathafan di Nejed, Nu'aim juga mengompori suku Yahudi yang tinggal di Madinah, yakni Bani Quraidzah. Sehingga terkepunglah pasukan muslim.

DOA RASULULLAH

Sampai saat itu, jumlah kaum Muslimin yang siap mempertahankan Kota Madinah hanya sekitar 900 orang prajurit. Sampai pada suatu malam, setelah kira-kira 20 hari dalam pengepungan, Rasulullah SAW berdoa, mengadu kepada Allah dengan sungguh-sungguh.

"Ya Allah, aku memohon pertolongan-Mu sesuai dengan apa yang Engkau Janjikan."

Sementara malam itu Nu'aim bin Mas'ud, tengah berbaring dalam tendanya dengan gelisah. Ia merasa apa yang dilakukannya adalah suatu kesalahan. Malam itu juga, ia memacu kudanya dan menuju ke dekat kota Madinah.

Sesampainya di sana, ia meminta izin untuk bertemu dengan Rasulullah SAW bukan sebagai musuh. Ketika Rasulullah melihatnya Nu'aim berdiri di hadapannya, beliau bertanya, "Engkau Nu'aim bin Mas'ud?"

"Betul, wahai Rasulullah," jawab Nu'aim.

Apa yang mendorongmu datang ke sini pada saat seperti ini?" tanya beliau.

"Aku datang untuk menyatakan pengakuanku. Tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya engkau adalah hamba Allah dan Rasul-Nya. Aku mengakui agama yang engkau bawa sesungguhnya benar," jawab Nu'aim sungguh-sungguh.

MEMPERDAYA MUSUH

Kemudian ie melanjutkan kata-katanya, "Wahai Rasulullah, sungguh aku telah benar-benar masuk Islam. dan kaumku tidak mengetahui bahwa aku telah masuk Islam. Perintahkanlah kepadaku perintah apa saja yang dapat aku laksanakan!"

Rasulullah menjawab, "Engkau hanya seorang dari pihak kami, kembalilah kepada kaummu! Dan jika kamu sanggup takut-takutilah mereka bahwa sesungguhnya mereka lemah dan kami kuat. Sesungguhnya perang itu adalah tipu daya".

"Saya siap, wahai Rasulullah. Insya Allah engkau akan segera melihat sesuatu yang menggembirakan," janji Nu'aim.

Setelah itu, Nu'aim segera berangkat menuju ke kubu Bani Quraidzah, yang telah menjadi sahabat baiknya sampai saat ini. Ia berhasil meyakinkan mereka untuk tidak dalam pertempuran melawan Rasulullah Saw.

Setelah itu, Nu'aim juga berhasil meyakinkan kubu Quraisy dan Ghathafan di luar Kota Madinah agar tidak melanjutkan serangan bersama. Nu'aim mengatakan bahwa Bani Quraizhah menyesal memutuskan perjanjian dengan Muhammad SAW, dan malah mereka akan membantu Rasulullah menghadapi pasukan Ahzab.

Hal yang sama dilakukan juga oleh Nu'aim kepada Kaumnya, yakni Bani Ghathafan. Dan setelah yakin bahwa pasukan Ahzab tidak akan melancarkan serangan apa pun kepada kaum Muslimin. Diam-diam Nu'aim pergi ke Madinah dan bergabung dengan pasukan Rasulullah.

Sementara itu, datanglah pertolongan Allah yang dijanjikan kepada Nabi-Nya, berupa badai pasir yang meluluh-lantakkan tenda-tenda dan menakut-nakuti hewan tunggangan kaum Quraisy. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menghentikan pengepungan dan kabur ke negeri masing-masing dengan kekalahan yang memalukan.

Demikianlah, strategi yang dilancarkan Nu'aim membuahkan hasil seperti yang diperkirakannya. Semenjak itu Nu'aim bin Mas'ud menjadi Muslim yang taat dan pulang ke negerinya (Ghathafan) dan mulai berdakwah di sana.

from Aku Islam I Berbagi Kebaikan Untuk Sesama https://ift.tt/2qRMBgZ
Sumber KLIK Di Sini atau http://www.akuislam.id/

from Berita Unik dan Aneh https://ift.tt/2HThyt3


Demikianlah Artikel Sahabat Rasul Yang Piawai Melemahkan Musuh - Berita Unik dan Aneh

Sekianlah artikel Sahabat Rasul Yang Piawai Melemahkan Musuh - Berita Unik dan Aneh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: