Judul : Makam Juragan Curang, Keluar Ulat Dan Ular - Berita Unik dan Aneh
link : Makam Juragan Curang, Keluar Ulat Dan Ular - Berita Unik dan Aneh
Makam Juragan Curang, Keluar Ulat Dan Ular - Berita Unik dan Aneh
Makam Juragan Curang, Keluar Ulat Dan UlarAkuIslam.ID - Di lubang itu, terdapat banyak ular dan ribuan ulat menggeliat. Seakan binatang-bintang tersebut meronta ingin keluar. Sungguh menjijikkan. |
| Ilustrasi |
"Buummmm..." buni dentuman itu memecah kesunyian malam di Kampung Selasih. Karyadi dan istrinya seketika terjaga dari tidurnya. Keduanya tergeragap sembari menerka-nerka peristiwa apa yang baru saja terjadi.
"Astagfirullah..... suara apa tadi, Pak?" tanya Siti pada suaminya.
"Entahlah, Bu, Aku juga tak tahu," jawab karyadi (51 tahun, bukan nama sebenarnya).
Perermpuan itu mendekap anaknya yang masih kecil karena ketakutan. Tiba-tiba suara "Bummmm...." terdengar lagi, sama kerasnya dengan yang pertama.
Sepasang suami istri itu saling berpandangan. Kembali kalimat istighfar spontan mereka ucapkan. Belum sempat berkata-kata lagi, dentuman ketiga terdengar lagi.
Kali ini, mereka terdiam. Panik. Kegelisahan mulai merayapi perasaan mereka. Malam itu, bukan hanya keluarga Karyadi yang dilanda ketakutan. Beberapa warga juga dicekam ketakutan.
Rumah Karyadi memang tidak terlalu jauh dengan suara dentuman berasal. Didorong rasa ingin tahu, Karyadi dan beberapa warga memberanikan diri keluar rumah, melihat-lihat sekeliling dan memastikan keadaan.
Kala itu, waktu dini hari. Sejumlah warga masih penasaran dengan suara yang membangunkan tidur mereka. Ternyata setelah disusuri, dentuman tadi berasal dari kuburan kampung yang hanya berjarak 50 meter dari rumah Karyadi.
Betapa kagetnya mereka, ketika sampai di lokasi dilihatnya asap tipis masih mengepul dari sebuah kuburan. Mereka tak berani mendekat. Namun dari jarak cukup jelas, mereka menduga bahwa asap diduga muncul setelah dentuman berasal dari kuburan Juragan Hendra (55 tahun, bukan nama sebenarnya).
PEMANDANGAN MENYEDIHKAN
Esok harinya, ketika matahari nampak di ufuk, Kampung Selasih heboh. "Mari kita lihat, Pak! Kenapa semalam suara keras seperti ledakan dan asap mengepul di kuburan?"
"Ayo, Bismillah. Mudah-mudahan tak terjadi sesuatu yang aneh-aneh," jawab Karyadi agak khawatir.
Mereka beranjak. Yang lain mengikuti dari belakang. Sampai di lokasi, sudah tak terlihat lagi asap mengepul. Namun pemandangan ganjil tampak di hadapan mereka. Kuburan milik Juragan Hendra menganga. bahkan kuburan itu saja yang membuat mereka kaget bukan kepalang, tapi juga ada sesuatu yang bergerak-gerak, menggeliat dari dalam lubang menganga itu. Sebagian di antara mereka ada yang segera angkat kaki meninggalkan tempat tersebut setelah melihat apa yang tersaji di depannya.
"Haaahhhhh....!" mereka terperanjat.
Nampak di lubang itu banyak ular dan ribuan ulat sedang menggeliat. Seakan binatang-binatang meronta ingin keluar dari liang lahad. Sungguh menjijikkan sekaligus menakutkan. Betapa tidak, baru kali inilah mereka saksikan kejadian yang di luar nalar sehat.
Aneh. Tapi itulah kenyataan yang mereka lihat. Dalam waktu singkat, kabar ganjil ini berhembus kencang di Kampung Selasaih. Tak ayal, kampung itu pun gempar. Beberapa warga masih sempat menyaksikan kejadian itu. Namun akhirnya beberapa warga berinisiatif menutup lubang yang menganga tersebut dengan urukan tanah hingga rata dengan tanah sekitarnya agar suasana tidak makin gaduh.
Dalam hati, mereka yakin inilah kuasa Tuhan yang sengaja ditunjukkan agar manusia mampu merenungi peristiwa yang mungkin saja terjadi dengan perjalanan hidup sang penghuni kuburan.
Kendati demikian, setumpuk pertanyaan tetap menghinggapi kepada mereka; darimana datangnya binatang-binatang yang demikian banyak tersebut? Kenapa juga sebelumnya ada dentuman diikuti asap mengepul? Kenapa harus di kuburan Juragan Hendra, bukan di tempat lain? Rasanya mustahil orang berbuat sengaja dengan membuat huru-hara dengan cara seperti itu. Sebab selain tak ada untungnya, juga tak berdasar sama sekali.
JURAGAN YANG CURANG
Nama Hendra bagi warga Kampung Selasih memang cukup kondang. Sebab ia pernah jadi tokoh masyarakat di Kampung itu, di samping dikenal sebagai juragan yang memiliki banyak bisnis, seperti: bandar beras, bos kerupuk, bos showroom mobil bahkan menggeluti bisnis emas.
Hanya semua bisnis yang digeluti tersebut, yang awalnya berjalan mulus, berakhir dengan berantakan dan kehancuran lantaran kecerobohoannya sendiri. Kepercayaan customer yang mestinya dijaga, ia rusak sendiri. Para pelanggan itu ia curangi lantaran tergiur keuntungan lebih.
Saat menggeluti bisnis terakhirnya (emas), kadar timbangannya acapkali di kurangi. Semula, ia mengira, mereka tidak akan tahu perbuatannya. Tapi sepandai-pandainya menyimpan borok, suatu kali tercium juga aroma busuknya.
Lambat laun pelanggannya menangkap gelagat buruk. Akhirnya, satu per satu di antara mereka, tak mau lagi bertransaksi dengan toko emas milik juragan. Hingga tak ada lagi yang mempercayai toko emas tersebut.
Usaha emas sang juragan mandek. Sampai akhirnya berujung dengan kebangkrutan. Bagaimana tidak, ia harus menanggung hutang yang demikian menumpuk, sementara income dari bisnis tersebut sudah seret bahkan di ambang kehancuran. Aset-aset yang dimilikinya pun belum mampu menutupi hutang yang ada.
Lelaki kaya di Kampung Selasih itu tak lagi menikmati kebahagiaannya. Saban hari, pikirannya kalut, gelisah, murung dirundung kesedihan, memikirkan setumpuk hutang bank yang amat mustahil bisa dilunasinya. Kepalanya seakan menyangga beban berton-ton.
Sementara sang istri tak mampu berbuat banyak. Hanya prihatin. Kondisi ini membuat jiwa juragan terguncang. Putus asa mulai merasuk dalam hatinya. Ia merasa jalan buntu di hadapannya, tak ada harapan lagi. Stress.
Maka dengan pikiran sempit, ia berkeyakinan bahwa jalan pintas bakal bisa mengakhiri penderitaan batinnya. Ketimbang hidup menanggung penderitaan yang demikian hebat, ia mau mengakhiri hidupnya agar bisa lepas dari semua problemnya, demikianlah yang ada di benaknya.
Sampai suatu hari, ia keluar rumah membawa motornya. Ia tarik tuas gaes sekencang-kencangnya tanpa peduli orang-orang sekitar berteriak histeris, karena lajunya yang membahayakan orang yang melintas.
Sejurus kemudian, "Braaaakkk...." benturan keras terdengar. Juragan ambruk dengan tubuh bersimbah darah. Tubuh juragan terkapar di ujung jalan kampung. Dari tanda-tandanya, ia tampaknya sengaja menabrakkan motornya pada portal kampung. Hari itu juga, sang juragan tewas, meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
BERAT DAN TERBANTING
Meskipun sewaktu hidupnya, Juragan Hendra dikenal kurang baik tabiatnya, namun warga tetap menunjukkan keguyubannya. Terbukti banyak warga yang bertakziah.
Namun yang membuat mereka heran adalah ada saja berbagai keganjilan itu sudah mulai terasa ketika para penggotong keranda merasakan beban yang sangat berat. Entah apa penyebabnya, mereka seakan membawa beban batu besar sehingga merasakan kepayahan yang sangat. Saking beratnya, mereka berjalan terseok-seok. Keranda pun tak stabil, keranda sesekali miring ke kanan dan sesekali miring ke kiri.
"Bagaimana bisa, baru menggotong beberapa meter saja sudah kepayahan?" tanya Bapak Armain (60 tahun, bukan nama sebenarnya), orang yang dituakan di kampung itu.
"Maaf, Pak. Sungguh kami memang tidak kuat lama-lama menggotong. Perasaan berat sekali."
Keempat orang maju menggantikan penggotong sebelumnya yang tadi berjibaku membawa keranda. Namun hal yang sama mereka rasakan, sampai kemudian mereka digantikan oleh penggotong yang baru lagi.
Dengan susah payah, sampailah mereka di kuburan. Di tempat ini, keanehan belum juga usai. Dimana saat keranda hendak diturunkan tiba-tiba keranda terbalik dan jenazah keluar dari kurung batang, seakan-akan ada yang membanting keranda tersebut hingga terbalik. Kejadian beruntun ini membuat mereka mengelus dada. Mereka juga menduga bahwa semua ini tidak terlepas dari perbuatan juragan di kala hidupnya.
Dari kisah di atas, ada beberapa hal penting yang bisa kita jumput sebagai pelajaran. pertama, etika bisnis dalam Islam pada dasarnya untuk mencari keridhaan Allah SWT. Bisnis tidak bertujuan jangka pendek, individual dan semata-mata keuntungan yang berdasarkan kalkulasi matematika, tidak pula menghalalkan segala macam cara, tetapi merupakan tanggung jawab pribadi dan sosial di hadapan masyarakat dan Allah SWT.
Allah berfirman dalam QS. Hud 86, "Dan Syu'ab berkata, 'Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan."
Kedua, jangan menyamakan jual beli dengan riba. Keduanya berbeda. Meraup untuk dengan cara riba jelas tidak dibenarkan. Karena Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan tiba. Warning keras dari Allah SWT, yaitu orang yang tahu bahwa berbuat riba dilarang namun kemudian mengulangi perbuatannya (Mengambil riba), maka ia akan menjadi penghuni-penghuni neraka." (QS. Al-Baqarah: 275).
Ketiga, jangan mudah putus asa ketika sedang dirundung masalah dan ujian. Karena problem sepelik apapun pada dasarnya akan ada jalan keluarnya. Bukankah Allah sudah wanti-wanti agar kita tidak berputus asa? Toh Allah SWT juga senantiasa membuka keleluasaan bagi hamba-Nya untuk meminta pertolongan pada-Nya asalkan dibarengi dengan sabar dan istiqomah mengerjakan shalat (QS. Al-Baqarah: 45).
from Aku Islam I Berbagi Kebaikan Untuk Sesama https://ift.tt/2jdICYH
Sumber KLIK Di Sini atau http://www.akuislam.id/
from Berita Unik dan Aneh https://ift.tt/2HwRcQJ
Demikianlah Artikel Makam Juragan Curang, Keluar Ulat Dan Ular - Berita Unik dan Aneh
Sekianlah artikel Makam Juragan Curang, Keluar Ulat Dan Ular - Berita Unik dan Aneh kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.