Berita Aktual Kisah Tragedi Korban Tewas Tumpahan Minyak di Balikpapan, 'Istri Korban Dari Tadi Hanya Menangis'

Berita Aktual Kisah Tragedi Korban Tewas Tumpahan Minyak di Balikpapan, 'Istri Korban Dari Tadi Hanya Menangis' - Apakah sahabat sedang mencari informasi tentang Berita Pagi Satu ?, Nah isi dalam Artikel ini disusun agar pembaca dapat memperluas pegetahuan tentang Berita Aktual Kisah Tragedi Korban Tewas Tumpahan Minyak di Balikpapan, 'Istri Korban Dari Tadi Hanya Menangis', kami telah mempersiapkan artikel ini dengan referensi dari semua pembahasan untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kecantikan, Artikel Kesehatan, Artikel Makanan, Artikel Mitos, Artikel Ragam, Artikel Unik, yang kami suguhkan ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Berita Aktual Kisah Tragedi Korban Tewas Tumpahan Minyak di Balikpapan, 'Istri Korban Dari Tadi Hanya Menangis'
link : Berita Aktual Kisah Tragedi Korban Tewas Tumpahan Minyak di Balikpapan, 'Istri Korban Dari Tadi Hanya Menangis'

Baca juga


Berita Aktual Kisah Tragedi Korban Tewas Tumpahan Minyak di Balikpapan, 'Istri Korban Dari Tadi Hanya Menangis'


Tragedi kebakaran kebocoran minyak yang terjadi di teluk Balikpapan, Kalimantan Timur menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.

Salah satunya dirasakan oleh keluarga almarhum Imam Nur Rohim (42) yang ikut menjadi korban dalam insiden tumpahan minya di atas laut itu.

Warga Gang Sampurna, Jalan Wain RT 97 Kelurahan Kebun Sayur, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur itu sempat terlihat gelisah sebelum dikabarkan meninggal dunia.

TribunnewsBogor.com melansir Tribun Kaltim, kebakaran hebat terjadi di perairan Teluk Pinang, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Sabtu (31/3/2018) kemarin.

Saat ini, jasad korban kebakaran tumpahan minyak di perairan Teluk Balikpapan atas nama Imam Nur Rohim (42) telah dimakamkan di area kuburun Asrama Bukit Kota Balikpapan pada Minggu (1/4/2018) pagi sekitar pukul 10.00 Wita.

Saat disela-sela acara pemakaman, Syahril (41), adik almarhum Imam menceritakan kepada Tribunkaltim.co saat sebelum Imam meninggal dunia.

Waktu itu, Sabtu (31/3/2018) pagi, Imam keluar rumah sekitar pukul 05.30 Wita pergi ke laut untuk memancing. Pergi ke laut tanpa pamit dengan istri dan keluarga.

"Pergi begitu saja. Tapi sudah pasti kalau keluar pagi berarti pergi ke laut, memancing. Dia dalam seminggu, setiap hari bisa dua kali pergi memancing di laut," ungkapnya.

Sebelum pergi melaut, sekitar pukul 02.00 Wita, Syahril melihat Imam susah tidur selalu gusar padahal dirinya tidak habis minum kopi hitam.

Prosesi pemakaman jenazah Imam Nur Rohim korban tumpahan minyak Teluk Balikpapan di pekuburan Asrama Bukit pada Minggu (1/4/2018) pagi.
Prosesi pemakaman jenazah Imam Nur Rohim korban tumpahan minyak Teluk Balikpapan di pekuburan Asrama Bukit pada Minggu (1/4/2018) pagi. (Tribun Kaltim/Budi Susilo)
Syahril melihat badannya berbaring namun mata masih belum terkantuk, susah tidur lelap.

Syaril pun saat itu membujuk Imam untuk tidak pergi memancing ke laut mengingat tubuhnya nampak letih habis bekerja.

"Saya bilang tidak usah pergi mancing. Istirahat saja di rumah. Awalnya memang nurut. Dini hari tidak pergi tapi ternyata saat pagi habis Subuh, sudah kabur pergi keluar rumah. Bisa ditebak dia pergi mancing," ungkapnya.

Sehari-hari kata Syahril, almarhum Imam ini peduli dengan keluarganya. Bertanggungjawab sama istri dan seorang anak angkatnya. Imam jadi tulang punggung bagi keluarganya.

Hobi yang sangat digemari ialah memancing ikan di laut. Ibaratnya, aktivitas memancing itu adalah hiburan bagi Imam. Tak heran Imam pun tergabung dalam komunitas Bubuhan Mancing Bunsay.

Walau tubuh Imam dalam keadaan capek bekerja tetap saja obat penghilang rasa lelah ialah memancing. Imam sudah lama menggeluti hobi memancing, kadang bersemangat pengajak orang lain ikut menancing.

"Mau bagaimana pun kalau dilarang memancing tetap tidak didengar. Sudah sangat mencintai memancing. Waktu meninggal kena kebakaran di Teluk Balikpapan korban memakai kaos komunitas memancingnya," katanya.

Saat sebelum meninggal dunia, Imam tidak memberikan pesan apa pun.

Kecurigaan akan pergi tinggalkan keluarga untuk selamanya pun tidak ada.

Kala mendengar ada kebakaran di tengah lautan Teluk Balikpapan, keluarganya sudah tahu informasinya dari berbagai obrolan tetangga dan masyarakat sekitar serta media massa online.

"Kami tidak mengira akan ada korban jiwa. Sekalinya ada informasi dari keponakan juga dari kepolisian, nyatanya ada korban ternyata si Imam. Kami semua kaget. Rasa tidak percaya kalau Imam yang jadi korbannya," ujarnya.

Sekarang ibarat nasi telah menjadi bubur, keluarga sudah merasa ikhlas atas meinggalnya Imam dalam peristiwa kebakaran tumpahan minyak di Teluk Balikpapan.

"Istri Imam masih merasa sedih. Masih menangis terus. Dari tadi hanya menangis, badannya lemas, sedih yang mendalam," ungkap Syahril.

Kebakaran di wilayah perairan Teluk Balikpapan yang diduga akibat pencemaran minyak, Sabtu (31/3/2018).

Kebakaran di wilayah perairan Teluk Balikpapan yang diduga akibat pencemaran minyak, Sabtu (31/3/2018). (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)
Sebelum dimakamkan di pekuburan belakang lapangan Foni, di rumah kediaman korban tumpahan minyak ini di sudah ramai para pelayat termasuk di antaranya Plt Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud.

Rumah almarhum berada dibilangan Gang Sampurna, Jalan Wain RT 97 Kelurahan Kebun Sayur, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Pengamatan Tribunkaltim.co jenazah didoakan di ruang tamu. Andi Rohani Baso, sang istri almarhum yang kenakan kerudung hitam nampak duduk di samping jasad almarhum mendoakan sepenuh hati suaminya. Keluarga ini telah dikaruniai anak satu wanita berusia sekitar 10 tahun.

Sehari-harinya, almarhum Imam Nur Rohim bekerja sebagai tukang bordir dengan cara manual dan teknologi komputer. Nama usahanya disebut Imata Bordir. Konsumennya sering datang datang dari orang pribadi atau kelembagaan organisasi.

Saat jenazah dibawa ke sebuah mushollah, yang akan disholatkan, nampak istri almarhum tidak kuasa menahan air matanya.

Kesedihan mendalam mengental dalam raut wajah istri almarhum.

Sanak famili memeluk istri Imam yang sempat lemas lunglai tidak kuasa menahan kesedihan suaminya yang meninggal dunia.

Selama ini almarhum dikenal pribadi yang royal dermawan. Hal ini terungkap oleh Suparno, sahabat almarhum, saat bersua dengan Tribunkaltim.co di pelataran rumah almarhum.

"Imam itu orangnya royal. Kalau lagi punya banyak suka mengajak teman dan sahabatnya. Sering mengajak makan ikan sampai memancing. Semua Imam yang tanggung," ungkapnya

Kobaran api yang menjulang tinggi di wilayah perairan Teluk Balikpapan, Sabtu (31/3/2018) siang, benar-benar mengejutkan banyak orang.

Warga yang bermukim di wilayah pesisir teluk dibuat panik.

Mereka cemas kobaran api meluas. Apalagi posisinya tak jauh dari objek vital nasional, yaitu kilang minyak milik PT Pertamina (Persero).

Tak ada yang menduga insiden ini ternyata memakan korban jiwa.

Dilaporkan, kobaran api sempat menyambar beberapa kapal hingga merenggut para awak. Sungguh tragedi yang menyentak di penghujung Maret 2018.

Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Firta YAP ditemui di klinik Lanal Balikpapan mengungkapkan, polisi tengah menyelidiki sumber, dan titik mula api yang diketahui mengakibatkan 2 nelayan tewas tersebut.

"Asal sumber api saat masih dalam penyelidikan dari mana titik mula asal api tersebut," kata Kapolres Sabtu (31/3/2018) seperti dilansir Tribun Kaltim

Sementara ini, dugaan kuat, kebakaran di tengah laut disertai kepulan asap hitam pekat bersumber dari tumpahan minyak.

Sekitar pukul 13.30 Wita, saat melintasi Jalan Yos Sudarso, Kampung Atas Air, dekat lokasi kejadian, aroma minyak mirip solar tercium kuat.

Beberapa warga, di antaranya Leo, warga Jalan Sepakat 3 RT 11, Kelurahan Barru Tengah, mengaku, di malam hari sebelum kejadian ini, terdapat tumpahan minyak di perairan dekat kampung atas air Marga Sari.

Pengamatan Tribunkaltim.co, saat pembersihan, diketahui bentuk minyak berwarna hitam pekat.

Sebagian sisa minyak, nampak menyisakan lapisan film berwarna warni.

"Ini minyak sebenarnya mulai jam 2 tadi malam,"ujarnya dikonfirmasi di hari yang sama, saat kebakaran sekitar pukul 11.00.

Kapolres, dikonfirmasi apakah api tersebut terbakar karena tumpahan minyak, mengatakan, masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Dari penyelidikan sementara, terdapat 3 titik api dan tumpahan diantara, Kampung Baru, Pelabuhan Semayang dan pintu air atas.

"Ini masih dalam proses penyelidikan, yang jelas tumpahan minyak diduga akibat dari adanya kebocoran pipa Pertamina, titik api berasal darimana, apa penyebab apinya itu, yang masih dalam proses penyelidikan,"ujarnya Sabtu (31/3/2018).



sumber: Tribunnews

from SATEKNO https://ift.tt/2pW85cV
Sumber satekno.info


Demikianlah Artikel Berita Aktual Kisah Tragedi Korban Tewas Tumpahan Minyak di Balikpapan, 'Istri Korban Dari Tadi Hanya Menangis'

Sekianlah artikel Berita Aktual Kisah Tragedi Korban Tewas Tumpahan Minyak di Balikpapan, 'Istri Korban Dari Tadi Hanya Menangis' kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan artikel ini.

Subscribe to receive free email updates: